Sunday 4 December 2016

Maju salah, Mundur pun juga salah

Aku ingin sekali bisa berhenti bekerja kantoran karena ingin melihat dan merasakan tumbuh kembang putri pertama kami. Saat ini, usianya 6 bulan 5 hari. Ia sudah mulai makan. Aku senang sekali bisa menyuapinya. Namun sayang aku belum sempat memasakkan masakan untuknya karena aku sibuuuk sekaleh. Sibuk beres2 rumah, sibuk masak untuk diri sendiri dan suami. Kelihatannya sih sepele, hanya dua kegiatan. Tapi masya Allah itu saja sudah menghabiskan setengah hari lebih. Akhirnya, menu makan anak aku dari ibuku (jarak antara rumah aku dengan ibu sedikit).

Aku gak mau kehilangan moment emas masa pertumbuhannya. Setiap kali aku berangkat kantor, dia pasti reweeelll skalih. Rewelnya itu mengeluarkan suara merengek, sambil matanya berkaca-kaca. Mungkin dia ingin bilang "Tolonggg aku jangan ditinggal. Tolong, aku mau nenen dan bobok. Tolong temani aku tidur. Tolong jangan pergi". setelah aku samperin dia dalam kondisi rengek dan mata berkaca-kaca, bayi aku itu tersenyum. Aku peluuuuuk dia. Aku cium pipinya. "Nak, bunda harus kerja. Naira sama uty dulu ya.

Tapi ayahnya selalu saja bersikukuh bilang kalo saya tidak cocok di rumah dan tidak cocok mengurus anak. Nanti anaknya bisa punya kepribadian marah-marah sama kayak watak saya. Ayahnya enggak mau hal itu terjadi. Ayahnya juga terus saja bersikuku kalo anaknya di titipkan ke uty nya, itu bs jadi investasi uty nya di masa tua uty nya. sang cucu bisa mengurus uty nya, seperti kasusnya dia dengan nenek dan kakeknya.

Pada saat saya tidak masuk kantor, saya meminta bantuan suami untuk mencuci piring.
Ayah: Kamu kan di rumah, kamu sajalah yang nyuci.
Aku: Aku sibuk di rumah
Ayah: Emang aku ga sibuk apa di kantor?
Yayayaya.. emang remeh pekerjaan di rumah. Ketika aku gak sempet melakukan suatu pekerjaan apa gitu dan minta tolong kepadanya, jawabannya adalah ngapain aja kamu daritadi di rumah kok bisa ga sempet gn?

Jodoh itu adalah bagian dari rezeki. Berbahagialah bagi para istri yang memiliki suami pengertian dan mengizinkan merawat anaknya full time. Alhamdulillah. sesuatu yang patut untuk disyukuri.